1.Ugo BarberShop
Jln.Jendral Sudirman.Jakarta
2.Paxi Barbershop
Jln,Asia Afrika
3.Alexander Barbershop
Kemang Raya
4.Di Hoek
Jln.kemang Selatan VIII
5.Barberbox
Jln.Birah raya
6.Chief Barbershop
jln.senopati raya
Senin, 30 Maret 2015
Perkembangan Barbershop di Indonesia
Usaha barbershop di Indonesia memiliki peluang yang sangat baik, terbukti dengan berdirinya puluhan atau bahkan ratusan barbershop yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Di zaman digital plus metroseksual ini, kian banyak lelaki yang mendambakan penampilan elok dan rapi. Buktinya pelanggan salon-salon ketampanan para lelaki itu tetap membeludak.
Agar tak dicap keperempuan-perempuanan, barbershop umumnya menampilkan nuansa maskulin yang amat kental, mulai dari desain interior yang bertema pria, sumber daya manusia (tukang cukur) yang juga pria dan konsumen/pengunjung pun khusus untuk pria dan satu hal unik yang menjadi ciri khas barbershop adalah pembayaran jasa pelayanan barbershop harus dilakukan secara tunai tanpa menggunakan kartu kredit atau alat pembayaran lainnya.
Tidak sembarang tempat potong rambut dan merapikan kumis jenggot bisa menyandang nama barbershop. Sebuah barbershop harus dilengkapi berbagai peralatan khas. Sebutlah lampu berulir dengan warna merah, putih, biru yang berputar-putar di depan toko. Barbershop juga harus memiliki tempat duduk khusus dengan satu kaki untuk potong rambut.
Barbershop tidak memiliki batasan usia baik anak-anak maupun dewasa dapat berkunjung ke sana. Sebenarnya Barbershop hendak menjaring para lelaki yang hendak ''merapikan'' dirinya. Mau merapikan rambut di DPR alias di bawah pohon rindang, mereka enggan. Selain dirasa kurang nyaman, juga tidak bergengsi. Mau masuk ke salon biasa, mereka juga malu dibilang feminin. Maklum, salon-salon biasa memang kebanyakan diisi perempuan. Oleh karena itu barbershop menjadi pilihan yang sangat tepat bagi mereka.
Hal tersebut menjadi dasar pemikiran berdirinya “HEADCORE BARBERSHOP” di Jl Cikutra Raya 227a Bandung.
Agar tak dicap keperempuan-perempuanan, barbershop umumnya menampilkan nuansa maskulin yang amat kental, mulai dari desain interior yang bertema pria, sumber daya manusia (tukang cukur) yang juga pria dan konsumen/pengunjung pun khusus untuk pria dan satu hal unik yang menjadi ciri khas barbershop adalah pembayaran jasa pelayanan barbershop harus dilakukan secara tunai tanpa menggunakan kartu kredit atau alat pembayaran lainnya.
Tidak sembarang tempat potong rambut dan merapikan kumis jenggot bisa menyandang nama barbershop. Sebuah barbershop harus dilengkapi berbagai peralatan khas. Sebutlah lampu berulir dengan warna merah, putih, biru yang berputar-putar di depan toko. Barbershop juga harus memiliki tempat duduk khusus dengan satu kaki untuk potong rambut.
Barbershop tidak memiliki batasan usia baik anak-anak maupun dewasa dapat berkunjung ke sana. Sebenarnya Barbershop hendak menjaring para lelaki yang hendak ''merapikan'' dirinya. Mau merapikan rambut di DPR alias di bawah pohon rindang, mereka enggan. Selain dirasa kurang nyaman, juga tidak bergengsi. Mau masuk ke salon biasa, mereka juga malu dibilang feminin. Maklum, salon-salon biasa memang kebanyakan diisi perempuan. Oleh karena itu barbershop menjadi pilihan yang sangat tepat bagi mereka.
Hal tersebut menjadi dasar pemikiran berdirinya “HEADCORE BARBERSHOP” di Jl Cikutra Raya 227a Bandung.
Salah satu nama Barbershop di Indonesia
Di Hoek Barbershop
Susana Di Hoek via peluangusaha.kontan.co.id
Mungkin bisa dibilang Di Hoek adalah pionir kebangkitan barbershop era baru di Jakarta, mulai memotong rambut sejak 2006, kini Di Hoek sudah memiliki dua toko yakni di Kemang dan Cikajang. Sebelum tren memakai pomade kembali meledak dan mudah didapat seperti sekarang, Di Hoek lebih dulu menjualnya di toko mereka.
Dengan interior antik para barber Di Hoek menawarkan potongan rambut klimis jarhead yang super tipis mirip para marinir Amerika dan potonganrockabilly bagi yang suka rambut bagian tengahnya tetap tebal. Atau kalau kamu mau coba potongan yang lagi ngetren sekarang, upper cut, kamu tinggal bilang pada barbernya tanpa perlu panjang lebar menjelaskan seperti yang biasa kamu lakukan di pangkas rambut biasa. Selain potong rambut, kamu juga akan dimanjakan dengan pijatan di kepala dan bahu.
Di Hoek Barbershop
Model gaya rambut
Rambut merupakan mahkota bagi pria maupun wanita. Seorang pria dengan gaya dan potongan rambut yang menarik merupakan satu nilai lebih bagu orang tersebut. Bahkan gaya potongan gaya rambut saat ini menjadi sebuah trend fashion pria masa kini. Dalam merawat serta memperindah gaya dan style rambut hanya dilakukan wanita saja.
Untuk itu ketahuilah macam-macam model gaya rambut pria sesuai dengan bentuk wajah. Bagi pria yang memiliki bentuk wajah berlian, sebaiknya memilih model gaya rambut semi panjang serta, jangan memilih model gaya rambut pendek dan mengembang dibagian atas kepala. Karena model tersebut tidak sesuai dengan bentuk wajah berlian.
Lihat juga koleksi galeri Model Gaya Rambut Botak Yang Keren Untuk Pria
Bagi berwajah lonjong, bisa menggunakan semua jenis model potongan rambut sehingga lebih mudah jika anda memiliki wajah lonjong. Model gaya rambut untuk wajah segitiga, sebaiknya gunakan rambut pendek. Karena, dengan rambut panjang maka daerah rahang dan dagu lebih terlihat runcing. Untunk itu gunakan model rambut pendek saja.
Untuk bentuk wajah bulat atau bundar pilihlah model potngan dengan model yang mampu meninggalkan kesan bulat pada wajah anda. Hindari memilih model rambut pendek karena hal tersebut akan menambahkan kesan wajah semakin bulat. Kemudian, bagi anda yang berwajah kotak gunakan model rambut semi panjang. Beberapa macam model gaya rambut diatas dapat dijadikan pilihan yang sesuai dengan bentuk wajah anda.
sejarah BarberShop
Pada abad ke-4 para tukang cukur yang memiliki keahlian yang tinggi mempunyai profesi tambahan sebagai ahli bedah medis. Mereka belajar dari para pendeta selama abad pertengahan. Tukang cukur memiliki pekerjaan layaknya seorang tabib, seperti mengobati luka pendarahan, serangan lintah dan periksa gigi. Setelah dikeluarkannya putusan paus yang merupakan sanksi kepada 1163 pendeta karena mereka tidak mengobati pasien luka pendarahan sesuai dengan ilmu bedah, maka pelayanan medis tersebut dimonopoli oleh barbershop. Organisasi resmi yang mengatur tentang profesi barbershop pertama kali berawal dari Perancis pada tahun 1096 dan kemudian berkembang di Inggris pada abad ke-13. Warna merah, putih dan strip biru diujung menjadi symbol yang turun-temurun sampai era barbershop modern berasal dari masa itu. Warna merah berarti berarti darah, strip biru berarti pembuluh darah, warna putih berarti perban yang bersih, dan bentuk spiral/uril menggambarkan perban yang dicuci diputar/diperas sehingga dari basah berubah menjadi kering. Pada abad ke-19, kedua profesi itu, baik tukang cukur maupun ahli bedah menjadi terpisah/sangat berlainan.
Industri barbershop modern mulai berdiri sekitar awal abad ke-20 di wilayah Amerika Serikat. Pada tahun 1920 “Associated Master Barbers of America” dan “Nacional Association of Barber School” menjadi 2 organisasi formal yang mengatur profesi ini. Dengan adanya 2 organisasi ini perkembangan usaha barbershop di wilayah Amerika semakin tumbuh pesat. Kecepatan dan efisiensi mencukur juga semakin baik seiring dengan berkembangnya teknologi, misalnya dengan penggunaan berbagai alat-alat elektronik pandukung seperti kliper maupun blowdryer.
Industri barbershop modern mulai berdiri sekitar awal abad ke-20 di wilayah Amerika Serikat. Pada tahun 1920 “Associated Master Barbers of America” dan “Nacional Association of Barber School” menjadi 2 organisasi formal yang mengatur profesi ini. Dengan adanya 2 organisasi ini perkembangan usaha barbershop di wilayah Amerika semakin tumbuh pesat. Kecepatan dan efisiensi mencukur juga semakin baik seiring dengan berkembangnya teknologi, misalnya dengan penggunaan berbagai alat-alat elektronik pandukung seperti kliper maupun blowdryer.
Langganan:
Postingan (Atom)